^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan | ![]() |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Kitab Suci Menentang Ketidaktahuan Tak Teratasi - serta Bukti Penyebarluasan Injil Segera di Seluruh Dunia
Tetap merupakan fakta, bahwa Allah sudah mewahyukan bahwa semua orang yang hendak selamat harus percaya Iman Katolik (Allah Tritunggal dan Penjelmaan merupakan “Iman Katolik” dalam misteri-misteri tersederhananya – harap lihat Syahadat Atanasius). Kenyataan bahwa Allah akan memastikan jiwa-jiwa berkehendak baik mendengar suara-Nya dan menerima Iman Katolik seharusnya tak sulit diterima orang Katolik. Lagipula, di Syahadat Para Rasul saja, orang Katolik diwajibkan mengakui keyakinan akan berbagai macam peristiwa adikodrati: Kelahiran Yesus dari Perawan, Kebangkitan dan Kenaikan-Nya. Orang Katolik juga wajib percaya Kitab Suci, buku yang sarat mukjizat serta fenomena supernatural. Transsubstansiasi (Kehadiran Nyata Kristus dalam Ekaristi) juga merupakan mukjizat sehari-hari yang dipercayai orang Katolik Tradisional. Lantas, mengapa sulit dipercaya bahwa Allah menyingkirkan ketidaktahuan dari jiwa-jiwa berkehendak baik, terlepas dari tempat mereka berada, bahkan kalau perlu dengan mukjizat? Nama Yesus adalah satu-satunya nama di atas seantero Surga (Kis. 4:12) yang olehnya orang dapat diselamatkan, dan mereka yang tidak masuk melalui Yesus adalah pencuri dan perampok (Yohanes 10).
Pada suatu kasus terkenal, Venerabilis Maria dari Agreda dilaporkan telah melakukan bilokasi (hadir di dua tempat yang berbeda pada waktu bersamaan) dari biaranya di Spanyol pada belantara Texas untuk mengajarkan orang-orang Indian tentang Iman sejati.
Mukjizat bilokasinya ke Amerika dilaporkan berlangsung selama 11 tahun (dari 1620-1631), dari Texas ke New Mexico ke Arizona, di dalam jarak seribu mil.
Maria dari Agreda
Pada banyak ayat Perjanjian Baru diajarkan pula bahwa Injil, di zaman para Rasul sekalipun, diberitakan di seluruh dunia.
Perjanjian Baru menyatakan dengan jelas bahwa Injil telah mencapai “ujung bumi” (Kisah Para Rasul 1), “di seluruh alam di bawah langit” (Kolose 1) dan “sampai ke seluruh dunia” (Roma 10). Sangatlah mungkin bahwa para Rasul dipindahkan ke “ujung bumi” untuk mewartakan Injil dan membaptis, dengan wahana yang sama pembawa nabi Elia dalam mukjizat naik membumbung ke atas bumi – dengan sebuah kereta berapi.
Pada kenyataannya, kita tahu bahwa St. Filipus Rasul dipindahkan dengan cara yang serupa dengan Elia, setelah Filipus membaptis sida-sida dari Kandake.
Kisah Para Rasul 2 juga menceritakan kita bahwa pada hari Pentakosta, orang-orang Yahudi dari “segala bangsa di bawah kolong langit” (yang telah datang ke Yerusalem untuk hari Pentakosta) berkonversi dan dibaptis.
Begitu jiwa-jiwa yang berasal dari "segala bangsa di bawah kolong langit" ini berkonversi dan dibaptis, mereka berperjalanan pulang ke negeri mereka masing-masing dan memberitakan Injil – memudahkan penyebarluasan segera Injil ke negeri-negeri jauh di seluruh dunia. Itulah sebabnya, sebagai contoh, ada bukti keberadaan Kekristenan di Partia, tepat ketika negeri itu berhubungan dengan Barat pasca Kristus.
Karena jiwa-jiwa ini telah berkonversi dengan cara yang kuasa, “tercengang-cengang" (Kisah Para Rasul 2:12) – rasa takut telah “melanda setiap jiwa: banyak keajaiban serta tanda-tanda terus terjadi melalui para rasul di Yerusalem, dan semua orang merasakan ketakutan yang besar” (Kisah Para Rasul 2:43) – mereka dengan penuh semangat menjadi alat misioner bagi Allah untuk menyebarkan Iman dan melakukan pembaptisan di negeri-negeri mereka yang terpencil. Dan ini bahkan belum termasuk karya misionaris yang dikerjakan para Rasul sendiri di negeri-negeri mereka yang jauh di luar Kekaisaran Romawi. Misalnya, St. Andreas mewartakan Injil sampai sejauh Ukraina.[4]
Andreas – mewartakan Injil di Skitia (Ukraina barbar) dan mungkin Yunani
Bartolomeus – mewartakan injil di Arab selatan (dan mungkin India)
Yudas Tadeus – mewartakan Injil di Mesopotamia (dan mungkin Armenia dan Iran)
Matius – Media atau Etiopia
Matias – sama sekali tidak diketahui
Filipus – Asia Minor (Frigia)
Simon orang Zelot – Iran
Tomas – Partia dan India[5]
Itulah mengapa para bapa Gereja yang terkemuka St. Yustinus Martis (dikutip di atas), St. Ireneus, St. Klemen dan banyak dari antara yang lain menulis:
Kita tahu juga bahwa Roh Kudus secara khusus melarang para Rasul mewartakan Injil di tempat-tempat tertentu, kemungkinan besar karena di tempat-tempat itu mereka akan menjumpai orang-orang berkehendak buruk.
Di sisi lain, kita tahu bahwa Roh Kudus secara spesifik mengarahkan para Rasul – dengan ilham adikodrati – agar mewartakan Injil di tempat-tempat adanya jiwa-jiwa tulus yang memerlukannya, seperti di Makedonia.
Tentu saja tidak satu pun dari ayat-ayat itu menengarai bahwa orang hendaknya tidak mewartakan Injil kepada seseorang tanpa ilham adikodrati. Ini hanya berguna sebagai ilustrasi, bahwa Allah seutuhnya sadar tentang jiwa-jiwa berkehendak baik dan jiwa-jiwa berkehendak buruk. Allah sepenuhnya sadar siapa saja yang sungguh ingin kebenaran Injil dan siapa yang tidak, dan tidak ada sesuatu yang bisa menghentikan-Nya untuk menyampaikan kebenaran-Nya kepada mereka yang berhati tulus. Pada Gereja, tiap-tiap hari akan ditambahkan jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan!
St. Paulus lalu berkata bahwa orang-orang (yaitu orang-orang di atas usia akal yang ingin diselamatkan) tidak dapat memiliki iman akan Kristus yang diperlukan untuk keselamatan jika mereka belum mendengar tentang diri-Nya. "Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia” (Roma 10). Karena semua orang yang berada di atas usia akal harus mendengar sabda Kristus untuk memiliki Iman (Roma 10), mereka harus mendengar sabda Kristus agar selamat, sebab tidak seorang pun dibenarkan tanpa Iman – Iman Katolik yang satu dan sejati.
Fakta bahwa tidak ada orang yang bisa selamat tanpa Iman Katolik sungguh merupakan alasan adanya bukti sampainya Kekristenan di Dunia Baru jauh sebelum Kristoforus Kolumbus menemukannya. St. Brendanus Navigator (484-577 M) dilaporkan telah melakukan penjelajahan ke seberang samudra Atlantik jauh sebelum Kristoforus Kolumbus,[11] dan ada bukti arkeologis yang telah digali untuk mendukung klaim ini.
St. Brendanus dan awak kapalnya
Para conquistador Katolik Amerika Utara dan Selatan di abad ke-15 dan ke-16, yang juga meruntuhkan Kerajaan satanik Aztek, menemukan begitu banyak bukti kehadiran Kekristenan kuno di Dunia Baru.
Sekarang sudah ditemukan bukti bahwa Kekristenan mencapai Cina sedini abad pertama atau abad ke-2. “Seorang profesor teologi Cina berkata bahwa Natal pertama digambar pada ukiran batu Dinasti Han Timur (25-220 M). Pada gambar itu ... seorang wanita dan seorang pria terduduk di sekeliling benda yang terlihat seperti palungan, dengan ‘tiga orang pintar’ yang mendekat dari sisi kiri, membawa hadiah, ‘gembala’ mengikuti mereka, dan ‘para pembunuh bayaran’ berbaris, berlutut di sisi kanan.”[13] Kenyataannya, St. Fransiskus Xaverius (1506-52) dan Romo Matteo Ricci (1552-1610), kedua misionaris paling berpengaruh dari Serikat Yesuit, “mengklaim di dalam tulisan mereka bahwa mereka menemukan bukti yang mendukung bahwa Tomas telah berhasil mencapai Cina.”[14]
Maka, melalui empat cara ini, Injil disampaikan bahkan ke ujung bumi pada masa pewahyuan Yesus Kristus: yakni, masa yang penghujungnya secara resmi ditandai dengan kematian rasul terakhir: 1) pewartaan oleh para Rasul yang meliputi seluruh Kekaisaran Romawi serta wilayah-wilayah luas di luarnya, serta pewartaan oleh khalayak yang mereka konversikan; 2) pewartaan oleh mereka yang berkonversi pada Pentakosta, yang membawa Injil pulang ke negeri-negeri mereka yang jauh; 3) kemungkinan, mukjizat pemindahan para Rasul ke negeri-negeri jauh, tempat ditemukannya jiwa-jiwa berkehendak baik, sama seperti Filipus dibawa berjumpa dengan sida-sida (Kis. 8); 4) campur tangan adikodrati Allah yang memberi tahu orang apa saja yang mereka perlu percayai dan lakukan supaya berkonversi menganut Iman Kristiani agar selamat. Campur tangan adikodrati langsung dari Allah ini kita lihat dalam mengajar jiwa-jiwa berkehendak baik, seperti pada kasus Kornelius dan St. Paulus:
Harus kita ingat pula faktor kelima yang sangat penting. Ini semakin memperjelas perkara ini: ajaran Kristus bahwa mayoritas besar umat manusia berkehendak baik dan karena itu terkutuk. Yesus mewahyukan bahwa sedikit orang menemukan jalan keselamatan, di Matius 7:13, dan banyak guru rohani Gereja Katolik tidak hanya mengajarkan bahwa kebanyakan umat manusia binasa (yakni, semua orang yang meninggal sebagai non-Katolik), namun juga bahwa kebanyakan orang yang mengaku Katolik binasa.
Kenyataan yang menyedihkan dari sejarah manusia adalah sedikit orang yang berasal dari kebenaran: sesuatu yang juga ditemukan jika orang membaca Perjanjian Lama dan cerita-cerita tentang bagaimana sedikit orang yang didapati layak masuk tanah terjanji, dan bagaimana sedikit yang tetap setia kepada hukum Allah berbanding dengan mayoritas besar dari umat Allah sendiri, yang berulang kali jatuh menyembah berhala. Inilah yang dengan demikian membantu kita menjelaskan alasan Allah membiarkan adanya segmen-segmen populasi Bumi dalam ketidaktahuan. Sebabnya, di sana tidak didapati seorang pun yang berkehendak baik. Lantas, bagian-bagian Dunia Baru yang dulu tidak dijangkau oleh Injil, tidak dijangkau karena umat pilihan tidak dapat ditemukan di sana.
Kata-kata Perjanjian Baru tentang pewartaan Injil di alam bawah kolong langit, dan kata-kata Tuhan Kita bahwa para Rasul akan menjadi saksi-Nya dalam “ujung bumi” pada percakapan terakhir-Nya sebelum Kenaikan-Nya, menengarai bahwa mungkin beberapa dari para Rasul sendiri mengalami mukjizat pemindahan ke wilayah-wilayah bumi tempat bisa ditemukannya jiwa-jiwa berkehendak baik. Namun, terlepas dari kesimpulan yang ditarik orang dari ayat-ayat Kitab Suci di atas, kenyataannya adalah bahwa Injil diwartakan di tempat ditemukannya jiwa-jiwa berkehendak baik, sedangkan di tempat Injil tidak diwartakan, tidak ada keselamatan.
Catatan kaki:
[1] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 1:144a.
[2] Michael Malone, The Only-Begotten {Putra Tunggal}, hal. 329.
[3] Warren H. Carroll, A History of Christendom {Sejarah Kekristenan}, Christendom Press, Volume 2 (The Building of Christendom {Pembangunan Kekristenan}), hal. 429, catatan 9.
[4] Warren H. Carroll, A History of Christendom {Sejarah Kekristenan}, Christendom Press, Volume 2 (The Building of Christendom {Pembangunan Kekristenan}), hal. 435, catatan 47.
[5] Warren H. Carroll, A History of Christendom {Sejarah Kekristenan}, Christendom Press, Volume 2 (The Building of Christendom {Pembangunan Kekristenan}), hal. 406.
[6] Warren H. Carroll, A History of Christendom {Sejarah Kekristenan}, Christendom Press, Volume 2 (The Building of Christendom {Pembangunan Kekristenan}), hal. 406.
[7] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 191-192.
[8] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 405.
[9] Denzinger 1793.
[10] Denzinger 1000.
[11] The Catholic Encyclopedia {Ensiklopedia Katolik}, “Brendan”, Volume 2, 1907, hal. 758.
[12] Francis Anson, Guadalupe: What Her Eyes Say {Guadalupe: Apa yang Dikatakan Matanya}, Manila: Sinag-tila Publishers, Inc., 1994, hal. 62.
[13] Wang Shanshan, “Stones Indicate earlier Christian Link? {Bebatuan Menunjukkan Hubungan Kristiani Awal?}”, China Daily, http://www2.chinadaily.com.cn/english/doc/2005-12/22/content_505587.htm
[14] http://www2.chinadaily.com.cn/english/doc/2005-12/22/content_505587_4.htm
[15] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 1:320a.
[16] St. Louis De Montfort, The Secret of the Rosary {Rahasia Rosario}, Tan Books, hal. 65.
Pengamatan menarik. Lebih relevan lagi karena banyak dari materi kami membahas bidah-bidah & kemurtadan Vatikan II, yang melibatkan orang-orang yang mengaku Katolik, padahal sebenarnya tidak, karena banyak dari mereka telah...
Biara Keluarga Terkudus 1 hariBaca lebih lanjut...Berarti anda tidak paham ttg arti katholik, jadi anda belajar yg tekun lagi spy cerdas dlm komen
Orang kudus 3 mingguBaca lebih lanjut...Anda bahkan tidak percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik, dan anda menyebut diri Katolik. Sungguh sebuah aib. Yesus jelas-jelas mendirikan Gereja di atas Santo Petrus (Mat. 16:18-19), yakni Gereja Katolik,...
Biara Keluarga Terkudus 4 mingguBaca lebih lanjut...Membaca artikel-artikel di Website ini, aku ingat satu ayat di Kitab Amsal. "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati."...
St. Paul 4 mingguBaca lebih lanjut...Saya katolik, tetapi hanya perkataan Yesus yang saya hormati, yaitu tentang cinta kasih. Yesus tidak mendirikan gereja katolik. Anda paham arti cinta kasih? Cinta kasih tidak memandang. Tuhan meminta kita...
Kapten.80 1 bulanBaca lebih lanjut...Terimakasih atas artikelnya, saya semakin mengerti perjalanan kerajaan raja salomo
Novriadi 2 bulanBaca lebih lanjut...Justru karena kami punya kasih Kristiani sejati kepada sesama kamilah, materi-materi kami ini kami terbitkan. St. Paulus mengajarkan, bahwa kita harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef. 5:11). Gereja Katolik, satu-satunya lembaga...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo – devosi kepada Santa Perawan Maria itu krusial untuk keselamatan dan pengudusan jiwa. Namun, dan juga yang terpenting, orang harus 1) punya iman Katolik sejati (yakni, iman Katolik tradisional),...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Since your comment is written in English, we are responding in English and including a translation in Indonesian. However, we would recommend that you write us in Indonesian instead, if...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...Halo – memang benar bahwa orang hendaknya mengasihi orang lain dan menjaga ciptaan Allah. Namun, yang terutama, kita pertama-tama harus mengasihi/mencintai Allah. Sangat amat penting pula, terutama pada zaman kita,...
Biara Keluarga Terkudus 4 bulanBaca lebih lanjut...